"Jadi jurnalis itu harus tegar, kuat, pantang menyerah, ya kayak kamu gini. Jadikan 'profesi'mu *aamiin* ini menyenangkan, pelipur laramu, keluarin passionmu, maksimalkan. Niatkan karena Allah, karena Islam insaallah kamu gak sia-sia."
Subhanallah, cetar membahano kata-kata abiku, bikin aku semangat, bikin aku ga kerasa capeknya. Lebih semangatnya lagi sih ortuku selalu dukung aku. Pastinya kebaikan yang kulakukan, untuk itu aku sangat bersyukur. Berjuang tanpa ada orang yang kita percayai itu sulit, gada yang nguatin, pokoknya gitu deh. Apalagi yang namanya ortu itu... Perjuangan tanpa ortu baru kujalani, sedikit hampa, sedikit capek, dan sedikit-sedikit lainnya. Karena kemarin perjalanan yang lumayan panjang, sampai di tujuan masih harus jalan kaki lebih dari 50 m, tepar. Shubuh bangun, kayak mimpi. Biasanya ada umi yang nyamperin, eh sekarang ternyata bangun, ke kamar mandi, ke aula, tahajjud, sholat shubuh. Abis sholat shubuh, eh badan kaga kuat, teparlah-_- Kalo lagi tepar itu selalu kangen rumah, kangen ortu, kangen adek2, kangen kamar, kangen makanan rumah. Rasanya pengen pulang..... Ya Allah ternyata perjuangan ini seperti nano-nano, manis asem asin :) Namanya juga perjuangan.....Insaallah subhanallah lezatnya :))
-Silver Queen-